I. PENDAHULUAN
Segmentasi pasar
adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu
secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar
(Hermawan Kertajaya).
Segmentasi pasar
sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh
mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang
harus dipelajari dalam membangun usaha. Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu
strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk
atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi
didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.
Defini Segmentasi Pasar oleh beberapa ahli :
A. Swastha &
Handoko (1997)
Mengartikan
segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
B. Pride &
Ferrel (1995)
Mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya
kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan
menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
C. Swastha &
Handoko (1987)
Yang merumuskan
segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen
pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing
mix.
D. Kotler, Bowen
Dan Makens (2002, P.254)
Pasar terdiri dari
pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam
keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena
masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli
merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain
program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang
lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat
membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu,
perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk
atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan
yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
II. ISI
A. SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar
adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang
homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan
sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian
yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh
pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar
tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Mengingat luasnya
pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan
sebagai berikut:
- Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang
dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk
tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen.
Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen
yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan
secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari
sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami
selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok
pasar yang lain.
- Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi
kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas
barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan
memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan
adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah
pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan.
Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat
memberikan
pelayanan yang
mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan oleh perusahaan adalah
menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan
untuk menarik perhatian konsumen
- Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan
beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang
sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen
maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun
marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan
promosinya sehingga menjadi lebih tajam
- Mendesain Produk
Mendisain
produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar karena hanya dengan
memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat
mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen ini. Teknik-teknik riset
yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor,
Analisis Klaster, Conjoint, dan Discriminant.
- Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar
membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar
produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan alternatif
pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.
- Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah
menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan baik akan
sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang
besar.
- Menguasai posisi yang superior dan
kompetitif
Perusahaan yang
menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul
konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam
segmennya.
- Menentukan Strategi komunikasi yang efektif
dan efisien
Komunikasi dengan
konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa segmennya
termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari-hari dan
pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun
akan berbeda-beda menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok
dengan segmen premium.
B. DASAR – DASAR SEGMENTASI
Variabel-variabel
yang berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar konumen.
Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Beberapa
peneliti mencoba membentuk segmen dengan melihat pada karakteistik/sifat
konsumen. Pada umumnya mereka menggunakan segmen demografis, geografis dan
psikografis. Kemudian mereka menguji apakah konsumen ini menunjukkan respon
produk atau kebutuhan yang berbeda? Sebagai contoh mereka mungkin menguji
perbedaan sikap dari para professional kerah baju (blue collars), dan kelompok
lain dengan mengatakan : keselamatan (safety) sebagai manfaat mobil.
Begitu segmen
dibentuk peneliti melihat apakah perbedaan karakteristik konsumen terkait
dengan respon konsumen pada setiap segmen.
Untuk mengadakan
segmentasi pasar dapat ditempuh dengan beberapa cara yang berbeda. Metode
tersebut juga dapat berbeda antara suatu produk ke produk lainnya. Salah satu
cara dalam mengadakan segmentasi pasar adalah dengan membagi segmen pasar
berdasarkan sembilan kategori berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi
akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda seperti
negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi pada
satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi
demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti usia,
jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya
ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan,
antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau
dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi
demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak
dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat
perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk
mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri
psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer
individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada variabel
psikologis yang spesifik.
Konsumen dapat
dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin
tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia,
penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu
stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi
melalui kelas sosial (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai
kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis
(kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan variabel sosiokultural,
meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang
sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :
Daur hidup keluarga
Kelas sosial
Budaya dan sub
budaya dan
Lintas budaya atau
segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan
menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim
yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori penggunaan merek,
seperti :
Tingkat penggunaan
: perbedaan segmentasi antara pengguna berat, pengguna sedang, pengguna ringan
dan bukan pengguna untuk sebuah produk, jasa atau merek khusus
Tingkat kesadaran :
kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan pada produk, kesiapan
membeli produk atau apakah konsumen butuh informasi tentang produk menyangkut
semua aspek kesadaran
Loyalitas merek :
kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk segmentasi. Pemasar kadang mencoba
untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang loyal merek tentu mereka bisa
langsung menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan karakteristik yang
sama dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi
penggunaan
Pemasar mengenal
bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah konsumen akan
membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus pada
situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan
kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi
yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara
konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari
produk atau jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi
yang meguji apakah yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau
craftbeer, terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu :
Fungsional (contoh
kualitas)
Nilai uang
Manfaat sosial
Manfaat emosi positif
Manfaat emosi
negative
Segmentasi benefit
bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori produk
yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum
membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel segmen berdasarkan
sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah sangat berguna bagi ketika
sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian,
tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen
lintasbudaya & global marketing merupakan segmen geodemografis.
9. Segmentasi
Tingkah Laku
Segmentasi tingkah
laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan
atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
1. Segmentasi dan
kepuasan
Menurut Philip
Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu
produk dengan harapannya.
Macam-macam atau
Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen
terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan
Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu
produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan
Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat
tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat
istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan
inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini
mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
- letak geografis
- volume pembelian
demografis
- produk yang
dibeli
- sesuai kebutuhan
Anda
Umumnya, tiap
segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap
organisasi.
2. Segmentasi dan
profitabilitas
Profitabilitas
adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong
pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan
biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang
menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
a. Tingkatkan
Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi
yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah
pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin
keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality
Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b. Fokus Pada “Core
Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah
mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu,
energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka
yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga,
yaitu waktu Anda.
c. Berdayakan
Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah
sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan
Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk
menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda
ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
d. Pertajam
Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi
Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin
tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa
depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas
bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola
organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi
tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e. Kompensasi Yang
Sesuai
Manusia ingin
dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang
sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika
mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan
memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara
yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang
diterapkan merefleksikan kinerja.
3. Penggunaan
segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar
dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable :
Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa
variabel yang sulit diukur.
• Accessible :
Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial :
Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable :
Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang
berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable :
Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang
bersangkutan.
Langkah dalam
mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar
menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat
yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan
segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang
dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut
dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
C. RENCANA PERUBAHAAN
1. Analisis
konsumen dan kebijakan sosial
Analisis konsumen
berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran
pemasaran di dalamnya.
Pengambilan
Keputusan Konsumen
Proses pengambilan
keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai
berikut:
1. Analisis
Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun
stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang
dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa,
brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian
Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk
ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi
Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif
yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan
biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan
Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga
tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska
Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli
produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi
kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan
Sosial
Analisis kebijakan
(policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan
(policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal
perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada
penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih
difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian,
baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada
konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang
telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi
pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian,
maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana
yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial
tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan
pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian dan
rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang
dilakukan.
2. Orientasi nilai
yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut
berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan
politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
2. Perubahan struktur
pasar konsumen
Struktur Pasar
Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
a. Pasar Persaingan
Sempurna
Jenis pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Contoh produknya
adalah seperti
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan
sempurna :
- Jumlah penjual
dan pembeli banyak
- Barang yang
dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat
pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan
mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar
konsumen kuat
- Sulit memperoleh
keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap
perubahan harga
- Mudah untuk masuk
dan keluar dari pasar
b. Pasar
Monopolistik
Struktur pasar
monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk
yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara
produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan
ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopolistik :
- Untuk unggul
diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan
pasar persaingan sempurna
- Brand yang
menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau
penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah
keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli
adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen
atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli
adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan
sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang
dijual relatif sama
- Pembedaan produk
yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke
pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga
akan diikuti perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan
terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau
penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln),
perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopoli :
- Hanya terdapat
satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah
kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
D. KRITERIA MEMBIDIK SEGMEN PASAR YANG
EFEKTIF
Pada dasarnya tidak
semua segmentasi itu efektif. Syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif
adalah :
Harus bisa diukur
Besar/luasnya
segmen, daya beli dan profit yang bisa diukur
Harus substansial
Segmen harus cukup
besar dan menguntungkan untuk dilayani
Mudah
dicapai/ditemui (accesable)
Segmen harus mudah
dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui
kebutuhan dan keinginannya.
Harus bisa
dibedakan (differentiable)
Secara konseptual
segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang berbeda yang nikah atau
tidak nikah memberikan respon yang sama terhadap produk perlatan rumah tangga,
tidak perlu dibuat segmen untuk wanita menikah dan tidak menikah.
Harus bisa
dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable)
Program efektif
bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen.
E. IMPLEMENTASI STRATEGI SEGMENTASI
Peusahaan yang
menggunakan segmentasi pasar bisa mengikuti sebuah strategi segmen pasar atau
sebuah strategi pemasaran terdifferensiasi.setiap segmen pasar memerlukan
strategi pemasarannya sendiri. Setiap elemen bauran pemasaran harus diuji untuk
menentukan kalau perubahan diperlukan dari segmen yang satu ke segmen yang lainnya.
Kadang-kadang setiap segmen akan memerlukan suatu bauran pemasaran yang
benar-benar berbeda, termasuk produknya. Pada waktu lainnya mungkin harga pesan
iklan atau outlet eceran yang perlu dibedakan.
Pemasaran
terkonsentrasi Vs terdifferensiasi
Sebuah organisasi
telah mengidentifikasikansegmen pasar yang sangat menjanjikan dan harus
memutuskan apakah sasarannya satu segmen atau beberapa segmen. Segmen pasar
menjanjikan yang ditargetkan mendapat sebuah bauran pemasaran yang dirancang
secara khusus. Target beberapa segmen menggunakan individual pemasaran gabungan
yang disebut pemasaran terdifferensiasi. Sedangkan target hanya satu segmen
dengan sebuah baura pemasaran yang unik disebut pemasaran terkonsentrasi.
Countersegmentation
Kadang-kadang
perusahaan menemukan bahwa mereka harus mempertimbangkan kembali segmen pasar
mereka sekarang. Mereka dapat menemukan bahwa beberapa segmen telah
terkonsentrasi namun mereka tidak menjamin seorang individu telah merancang
program pemasaran. Pada kasus lainnya perusahaan mencari untuk menemukan sebuah
kebutuhan yang lebih biasa atau karakteristik konsumen yang akan menggunakan
untuk anggota dua atau lebih segmen dan mengkombinasikan segmen dan
merekombinasikan segmen kedalam sebuah segmen yang lebih besar dan bisa menjadi
target dengan sebuah penyesuaian produk secara individual dan kampanye promosi.
II. PENUTUP
Manfaat dan
Kelemahan Segmentasi
Banyaknya
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan
dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter,
1991).
Manfaat yang lain
dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan
dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan
dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign
produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan
kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan
untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana
reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000)
menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan
antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan
untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan
untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan
untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
III. REFERENSI
Aaker, D.A and G.S
Day (1990), Marketing Research, 4rd ed. New York: John Wiley&Sons, Inc.
http://belajar-management.blogspot.com/2010/01/memusatkan-strategi-pemasaran.html
http://bisnisukm.com/apa-itu-segmentasi-pasar.html
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/05/06/segmentasi-yang-efektif/
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990261-pentingnya-segmentasi-pasar/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar