Kamis, 28 Maret 2013

SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

KEKAGUMAN


Ibu ......... 
Karna rindu pada bijakmu
Tiap saat ku sunting doa dari nadiku
Senyum mu yang mempesona lewat bingkai yang usang
Membuat hulu dan muaraku menyatu
Di taman SURGA
Tertilah lah yang damai di sisinya

Ayah ........
Dua pertiga malam kita duduk di beranda
Menatap menghitung kelip bintang di langit
Segores petuah kau titikan
Isyarat mu jualah menghantarkanku lelap
Untuk menjemput hari esok

SOFTSKILL BAHASA INDONESIA


Kerasnya kehidupan

Kerasnya kehidupan
Laksana pahat
Mengubah manusia
Lembut menjadi kasar
Ramah menjadi angkuh
Tabah menjadi putus asa
Kasih saying yang dulu di angungkan setiap hari……
Lenyap ….
Bertukar nafsu untuk menghalau sesame
Kelembutan yang dulu selalu menghiasi wajah manis
Kini terhalang cemoohan dari wajah – wajah sinis
Kerasnya kehidupan
Menutup mata hati
Merencang jurang kasih
Melupakan aliran darah yang mengalir
Ingin ku sadari ……
Dalam kerasnya kehidupan
Nurani itutetap ada
Mengalirkan kesejahteraan dalam setiap jiwa
Walau tinggal setetes belaka !


Kamis, 21 Maret 2013

TUGAS SOFTSKILL B.INDONESIA - PERBEDAAN KARANGAN

PERBEDAAN KARANGAN

Perbedaan Karangan Ilmiah, Non Ilmiah, Dan Semi Ilmiah.


Karangan adalah suatu karya tulis dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya dengan menggunakan bahasa tulisan agar dapat dengan lebih mudah dipahami oleh pembaca,contoh dari karangan adalah anrasi,eksposisi,argumentasi dan lain sebagainya.

Jenis karangan sendiri dibagi menjadi 3 yaitu karangan ilmiah,semi ilmiah non ilmiah ,apa perbedaan dari ketiga jenis karangan?

Karangan ilmiah biasanya digunakan untuk menyatakan fakta yang umum dan ditulis menurut metodologi dan tata cara penulisan yang benar ,ciri yang membedakan karangan ilmiah dengan jenis karangan yang lainya adalah  pertama karangan ilmiah bersifat sistematis kemudian objektif dan tidak persuasif sehingga karangan ilmiah lebih baku jika dibandingkan dengan jenis karangan yang lainya,selain itu karangan ilmiah tidak ditulis untuk mengejar keuntungan pribadi dan tidak melebih-lebihkan suatu hal ,adapun contoh dari karangan ilmiah dapat berupa makalah,usulan penelitian skrpisi,tesis ,disertasi dan lain sebagainya,umumnya karangan ilmiah terdiri dari judul karangan,pendahuluan,pembahasan simpulan dan daftar pustaka

Karangan non ilmiah adalah karangan yang sudah lazim digunakan dalam dunia tulis-menulis,karangan non ilmiah biasa disebutkan dengan karangan fiksi ataupun non fiksi,perbedaan yang cukup mencolok dari karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah adalah pada karangan ilmiah bersifat hasil penelitian sehingga faktual objektif sedangkan karangan non ilmiah   adalah karangan yang bebas dan berasal dari pemikiran sang penulis itu sendiri contohnya adalah novel,roman,cerpen,puisi dan lain sebagainya.

Berbeda dari kedua jenis karangan diatas,karangan semi ilmiah adalah karangan yang tidak bersifat terlalu ilmiah artinya karangan non ilmiah tidak menggunakan tata cara penulisan yang terlalu baku namun tidak juga bersifat non ilmiah sehingga masih harus tetap memegang tata cara penulisan,contoh dari karangn non ilmiah adalah artikel,opini ,feuture dan reportase.

JENIS JENIS KARANGAN BERDASARKAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KARANGAN

 1. Karangan Narasi

     Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian  peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan   waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

    Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi

    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa

    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir

    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

2.    Karangan Deskripsi

        Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan  atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca      melihat mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

        Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi

     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu

     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,

          merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan

     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan   hal yang dipersonifikasikan

     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau

           sikap penulis

 3.  Karangan Eksposisi

        Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

       Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi

        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya

        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)

        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak

        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada

        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

4.  Karangan Persuasi

      Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk  membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

5.  Karangan Argumentasi

      Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca

      terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

      CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK KARANGAN ARGUMENTASI

      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca

      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar

     c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca

     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan  menjauhkan subjektivitas

      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

SOFTSKILL B.INDONESIA - KASUS DAN METODE ILMIAH


Proposal Penulisan Ilmiah
Tentang Teori Antrian
Multi Channel Single Phase

1  LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan banyaknya perusahaan yang melayani public sehingg menyebabkan adanya antrian, dengan ini maka muncullah teori – teori dasar antrian salah satunya multi channel single phase. Dalam hal ini penulis ingin membahas Berapa banyak antrian yang terjadi pada  perseroan dengan menggunakan metode antrian yaitu Multi Channel - Single Phase untuk menentukan jumlah teller optimal yang sebaiknya dioperasikan pada hari kerja.

2 MASALAH DAN TUJUAN

2 .1Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1.    Bagaimana proses Antrian pada perseroan dengan menggunakan metode Antrian Multi Channel Single Phase.
2.    Berapa jumlah loket yang harus di operasikan agar pelayanan dapat optimal.

2.2 Tujuan Penelitian

1. apakah antrian di perusahaan persero tersebut sesuai dengan apa yang diterapkan dalam multi channel single phase, lalu apakah teori tersebut tepat untuk diterapkan di perusahaan persero tersebut
2.bagaimana dengan jumlah loket yang tersedia apakah sudah memadai ataukah masih harus dilakukan pembenahan seperti penambahan dan pengurangan loket.

3. KERANGKA PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Dalam  Data / Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, antara lain :
a. Data Primer

b. Data Sekunder

3.2 Metode Pengumpulan Data / Variabel

Penulis menggunakan tiga cara pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penulisan ini :
a.Observasi
b.Wawancara
c.Kuisioner

4. TEORI

Landasan teori

Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru.

Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil : mobil antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Di sektor jasa, bagisebagian orang antri merupakan hal yang membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama antri, akan menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi organisasi tersebut.
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :

1. Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.

2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.

3. Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.

4. Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase ditumjukkan dalam Gambar 2.5. Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya

5. PENELITIAN TERDAHULU

- KUD Mina Sipurio merupakan salah satu Koperasi Unit Desa yang berada di Kabupaten Barru. KUD ini melayani usaha dan pemodalan. Dalam rangka pertumbuhan KUD Mina Sipurio, maka usaha yang diperhitungkan untuk dilaksanakan dan dikembangkan untuk periode tahunan adalah unit usaha listrik, simpan pinjam, dan perikanan. Sejak tahun 1999, Koperasi ini bekerja sama dengan PLN untuk melayani pembayaran rekening listrik.
Masalah yang sering timbul di KUD Mina Sipurio adalah ketidaknyamanan para pelanggan karena harus menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengantri. Bahkan penolakan dan pembatalan sering terjadi. Penolakan terjadi karena pada sistem antrian kapasitasnya sudah penuh. Pembatalan terjadi karena pelanggan meninggalkan sistem akibat alasan tertentu, seperti terlalu panjangnya antrian, kepentingan intern pelanggan dan lain-lain. Oleh karena itu, waktu merupakan sumber daya yang sangat berharga, maka efesiensi dalam pelayanan pada waktu-waktu tertentu merupakan topik penting untuk dianalisis.
- Penelitian oleh GHAZALI RAMADHANI mengenai kajian antrian pelayanan ticketing Di The Jungle Waterpark Bogor , yang bertujuan untukMengidentifikasi model antrian yang digunakan The Jungle Waterpark selama ini , Menganalisis sistem antrian di bagian  ticketing pada The Jungle Waterpark  yang dapat menghasilkan solusi optimal selama jam sibuk.
- Penelitian oleh Dannaningsih\ Popong Nurhayati,  Anna Fatchiya. Mengenai tingkat kepuasan pengunjung objek wisata sea world Indonesia dan bertujuan untuk mengidentifikasi  dan menganalisa  atribut  yang  mempengaruhi  kepuasan pengunjung  objek wisata  Sea Wortd  Indonesia, menganalisa  tingkat  kepuasan pengur1ung  objek wisata  Sea World  Indonesia dan menentukan prioritas perbaikan  terhadap atribut jasa Sea World Indonesia untuk meningkatkan kepuasan pelangggan.





6. HIPOTESIS

Ho : Metode multi channel single phase cocok di terapkan pada perusahaan PERSERO
Ha : Metode multi channel single phase tidak cocok di terapkan pada perusahaan PERSERO

7. METODOLOGI

7.1 DATA dan SUMBER DATA
- Data primer dan data sekunder yang telah di buat oleh pihak lain sebagai sumber datanya

7.2 VARIABEL TERHADAP PENELITIAN
1. Distribusi kedatangan( kedatangan tunggal atau kelompok )
2. Distribusi waktu pelayanan ( pelayanan tunggal atau kelompok )
3. Rancangan sarana pelayanan (stasiun serial, paralel atau jaringan )
4. Peraturan pelayanan(FCFS, LCFS, SIRO) dan prioritas utama.
5. Ukuran antrian( terhingga atau tidak hingga ).
6. Sumber pemanggilan(terhingga atau tidak terhingga).
7. Perilaku manusia( perpindahan, penolakan atau pembatalan).
8.Situasi antrian dimana kedatangan dan keberangkatan (kejadian) yang timbul

7.3 MODEL PENELITIAN
selama interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut :
• Kondisi 1 :Probabilitas dari sebuah kejadian( kedatangan atau keberangkatan)
yang timbul antara t dan t +s bergantung hanya pada panjang s, yang berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode waktu (0,t).
• Kondisi 2 : Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil h adalah positif tapi kurang dari satu.
• Kondisi 3 : Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang
sangat kecil h.

Ketiga kondisi diatas menjabarkan sebuah proses dimana julah kejadian selama satu interval waktu yang diberikan adalah Poisson, dan karena itu interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut turut adalah eksponensial. Dengan kasus demikian, kita katakan bahwa kondisi kondisi tersebut mewakili proses Poisson. penulisan ini, khususnya untuk memperoleh data dan kesimpulan yang objektif. Dan memenuhi permasalahan yang dibahas, maka penulis melakukan berbagai cara untuk memperoleh data sebagai hasil riset. Namun,Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat optimisasi dari teori antrian multi channel single phase. Apabila yang terjadi lebih kecil dari yang diharapkan maka menunjukkan adanya ketidak puasan terhadap teori antrian yang diterapkan pada perusahaann persero tersebut. Dan apabila kenyataan sudah sama dengan harapannya yang menunjukkan adanya kepuasan konsumen akan teori antrian yang diterapkan. Serta apabila kenyataannya lebih besar dari signifikansi dari tingkat harapan maka konsumen merasa sangat puas terhadap teori antrian yang diterapkan oleh perusahaan persero tersebut.


8 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan tugas akhir sebagai berikut:

1.                     BAB I     PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan  masalah,  tujuan  dan  manfaat  penelitian,  metode penelitian dan sistematika laporan.
2.                     BAB II    LANDASAN TEORI
Bab ini memuat tentang  referensi penunjang yang menjelaskan tentang fungsi dari teori antrian dengan teori teori penunjang yang ada
3.                     BAB III   METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang penjelasan mengenai penelitian tentang teori antrian multi channel single phase di perusahaan persero
4.                     BAB IV   HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat tentang hasil pengujian dari perangkat yang dibuat beserta pembahasannya.
5.                     BAB V    PENUTUP
Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan tugas akhir ini .

SOFTSKILL B.INDONESIA - PENALARAN YANG DI PERGUNAKAN DALAM PROSES BERBAHASA



Penalaran Yang Di Pergunakan Dalam Proses Bahasa Indonesia

Pengertian Penalaran


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengankonklusi (consequence).

C. Ciri-ciri Penalaran :

    Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ).
    Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan.

Penalaran Ilmiah sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

    Deduktif yang berujung pada rasionalisme
    Induktif yang berujung pada empirisme

Logika merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih

Contoh :

    Ketika seorang pengemis berkata :”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak logis.
    Ketika seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya

    ada orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
    ada yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
    ada lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga

Dari 3 peristiwa diatas, apakah kita bisa menarik kesimpulan bahwa air-lah yang menyebabkan orang mabuk?

Logika deduktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus (individual). Sedangkan logika induktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor dan premis minor.

Contoh :

    Semua makhluk punya mata ( premis mayor )
    Si Adam adalah seorang makhluk ( premis minor )
    Jadi, Adam punya mata ( kesimpulan )

Kriteria kebenaran :

3+4=75+2=76+1=7

Menurut seorang anak kecil, hal ini tidak benar.

Ini membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya benar.

Secara deduktif dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah dianggap benar. Teori ini disebut koherensi. Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koherensi.

Betrand Russel.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi sosio-politik dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko, dkk ) . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ismaun.2007. Filsafat Administrasi Pendidikan(Serahan Perkuliahan ). Bandung : UPI

Ismaun.2007. Kapita Selekta Filsafat Administrasi Pendidikan (Serahan Perkuliahan). Bandung : UPI

Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proporsidan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

    Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
    Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Sumber : wikipedia Indonesia

Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan berpikir dan bukan perasaan. Dengan demikian kita patut sadari bahwa tidak semua kegiatan berpikir  menyandarkan diri pada penalaran.

Jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik dalam menemukan kebenaran.

Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Karena tidak semua cara berpikir manusia itu sama oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai criteria kebenaran masing-masing.

Penalaran mempunyai cirri-ciri tertentu :

    Suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika.

Dalam hal ini bahwa tiap bentuk penalaran memiliki logika tersendiri atau disebut juga dengan kegiatan penalaran merupakan suatu proses berpikir logis.

    Penalaran adalah sifat anaditik dari proses berpikirnya penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir  yang menyandarkan diri kepada suatu analisa dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut  adalah logika penalaran yang besangkutan. Artinya penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah.

1.2        Bentuk Penalaran

Bentuk-bentuk penalaran yang sering digunakan dalam wancana keseharian berupa penalaran asosiatif dan skema dissosiatif. Penalaran asosiatif berbentuk penalaran yang memasukkan beberapa unsure penalaran dan mengevaluasi atau mengorganisasikan unsur yang lainnya. Penalaran dissosiatif merupakan bentuk penalaran yang memisahkan atau mengurai unsur-unsur penalaran yang semula merupakan satu kesatuan . jenis penalaran assosiatif tersebut tidaklah mutlak hanya berupa satu jenis penalaran, tetapi lebih mengarah pada kecenderungan, terutama pada unsur bukti dan pembuktiannya.

1.3        Metode Penalaran

Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran. Ada dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :

    Metode Induktif

Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.

    Metode Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, ang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

referensi :

1.wikipedia

2.wordpress