Minggu, 31 Oktober 2010
PERILAKU PRODUSEN TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Tujuan Organisasi Perusahaan
Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebuhi dari biaya produksi dan kerugian kan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.Keuntungan yang maksimum di capai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan hasil biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Dalam usahanya untuk memproduksikan barang-barang yang di perlukan masyarakat , dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut,masalah pokok yang harus di pecahkan produsen adalah : “bagaimanakah komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunakan dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan di gunakan ? ” Dalam memecahkan persoalan ini dua aspek yang harus di pikirkan,yaitu :
· Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu di gunkan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi ?
· Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang di keluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu ?
Peminimuman Biaya Produksi
Di dalam memikirkan aspek yang kedua,yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang kan meminimumkan biaya produksi ,produsen perlu memerhatikan besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan dan besarnya pertambahan hasil penjualan.
ΓΌ Teori Peoduksi
Produksi Total,Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal
Nilai prodiksi marjinal,yaitu tambahan produksi yang di akibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang di gunakan.Apabila L adalah pertambahan tenaga kerja,TP adalah pertambahan produksi total,maka produksi marginal (MP) dapat di hitung dengan mengunakan persamaan:
Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata di hasilkan oleh setiap pekerja.Apabila produksi total adalah TP,jumlah tenaga kerja adalah L,maka produksi rata-rata (AP) dapat di hitung dengan menggunkan persamaan berikut :
§ Law Of Diminishing Return
Dalam ekonomi , semakin berkurang (juga disebut semakin berkurang marjinal) mengacu pada bagaimana marjinal produksi dari faktor produksi mulai semakin menurun sebagai faktor meningkat, berbeda dengan kenaikan yang seharusnya dapat biasanya diharapkan. Menurut hubungan ini, dalam suatu sistem produksi dengan dan variabel input tetap (katakanlah pabrik ukuran dan tenaga kerja ), setiap unit tambahan input variabel (yaitu, orang-jam) menghasilkan dan kecil meningkat lebih kecil di output, juga mengurangi's berarti produktivitas setiap pekerja . Sebaliknya, memproduksi satu unit output akan lebih biaya semakin lebih (karena jumlah input variabel utama yang digunakan, untuk pengaruh yang kecil).
Konsep ini juga dikenal sebagai hukum semakin berkurang marjinal atau hukum peningkatan biaya relatif.
§ Siklus Tahap – Tahap Produksi
Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikan kembali strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya kondisi ekonomi berubah, dan pesaing melancarkan serangan baru namun, tambahan lagi produk itu melewati tahap baru dari minat dan persyaratan pembeli. Kosekuensinya, perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap tahap dalam siklus hidup produk tersebut. Perusahaan berharap memperpanjang umur dan profitabilitas produk walaupun tahu bahwa produk tersebut tidak akan bertahan selamanya. PLC (Product life Cycle) atau siklus hidup produk merupakan konsep penting dalam pemasaran yang memberikan pemahaman tentang dinamika suatu produk yang kompetitif.
Siklus hidup produk menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan suatu produk. Tahap-tahap ini berhubungan dengan kesempatan dan masalah yang berbeda mengenai strategi pemasaran dan laba potensial. Dengan mengidentifikasitahap-tahap yang berbeda dengan tantangan yang berbeda tahap suatu produk berada, atau tahap yang akan dicapai , perusahaan dapat memformulasikan encana pemasaran dengan lebih baik. Mengatakan suatu produk memiliki siklus hidup adalah menegaskan empat hal :
- Produk memiliki umur terbatas
- Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda bagi penjual.
- Laba naik turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk
- Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan personel yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup mereka.
Tahap-tahap siklus produk :
1) Perkenalan : Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena banyaknya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk.
2) Pertumbuhan : Suatu periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang mengesankan.
3) Kemapanan : Suatu periode penurunan dalam pertumbuhan penjualan karena produk itu telah mencapai penerimaan sebagian besar pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena peningkatan pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan.
4) Kemunduran : Periode saat penjualan menunjukkan arah menurun dan laba menipis.
Menandakan dimana tiap tahap awal dan berakhir bersifat Arbitrer. Biasanya tahap-tahap ini ditandai dimana kecepatan pertumbuhan penjualan atau penurunannya menjadi nyata.
§ Analisis Produksi Dalam Jangka Panjang Dan Jangka Pendek
Dalam manganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi,teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis kepada 2 jangka waktu :
Jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek .Analisis ke atas kegiatan memproduksi perusahaan di katakan di dalam dalam jangka waktu pendek apabila sebagian dari faktor produksi di anggap tetap jumlahnya.Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang di anggap tetap tersebut.Faktor produksi yang di anggap tetap biasanya adalah faktor modal sperti mesin dan peralatan,alat-alat memproduksi lainya dan bangunan perusahaan.Sedangkan faktor produksi yang dapat mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
Dalam waktu jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat di tambah jumlahnya kalau memang hal tersebut yang di perlukan.Di dalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar.Jumlah alat-alat produksi dapat di tambah,pengunaan mesin – mesin dapat di rombak dan di pertinggi efisiensinya,jenis barang baru dapat di produksi dan tekhnologi produksi di tingktakan .
§ Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi satu barang dengan jumalah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut di misalkan faktor-faktor produksi lainya adalah tetap jumlahnya,yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan.Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan.Satu-satunya faktor produksi yang dapat di ubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
§ Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang suatu hal yang tidah dapat di pisahkan dari teori produksi.Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari hubungan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yag di gunakan untuk mewujudkan produksi tersebut.Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat di ubah jumlahnya(tenaga kerja)terus menerus di tambah sebanyak satu unit,pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahanya,tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mancapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang di gunakan dapat di bedakan dalam tiga tahap,yaitu :
1.Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
2.Produksi total yang pertambahanya semakin lambat .
3.Produksi total semakin lama semakin berkurang.
§ Produksi Dengan Dua Faktor Produksi Variabel
Analisis yang baru saja di buat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami peubahan apabila di misalkan satu faktor produksi ,yaitu tenaga kerja,terus menerus di tambah tetapi faktor-faktor produksi lainya di anggap tetap jumlahnya,yaitu tidak dapat di ubah lagi.Dalam analisis yang berikut di misalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat di ubah jumlahnya .Kita misalkan yang dapat di ubah adalah tenaga kerja dan modal.Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat berubah ini dapat di pertukar-tukarkan pengunaanya ; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya.Apabila di misalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal di ketahui,analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat di tunjukan.
§ Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit.Untuk memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaanya dapat di pertukarkan.
§ Garis Biaya Sama (Isocost)
Untuk menghemat biaya produksi dan memaksumumkan keuntungan,perusahaan harus meminimumkan biaya produksi .Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlu di buat garis biaya sama (isocost).Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat di peroleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.Untuk membuat garis biaya sama data berikut di perlukan :
1. Harga faktor-faktor produksi yang di gunakan
2. Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar